Oleh: KH. Abdullah Khoirzad
Habiburrahman
El Shirazi dalam Novel Ketika Cinta Bertasbih menukil sejarah dari perjuangan
penulisan Hadist yang dilakukan oleh Imam Bukhori. Ditengah ketidak mampuan dan
kefakiran yang dijalani, ternyata dari dirinya muncul Maha Karya Besar di
bidang Hadist yaitu Shohih Bukhori. Tidak ada laptop kala itu, tidak ada mesin
pencetak tidak ada sarana yang memadai sebagai media penulisan bahkan pemenuhan
kebutuhan pribadipun sulit didapat, sebagaimana yang diceritakan oleh ulama
seangkatannya Umar bin Hafesh Al Asyqar :
"Selama
beberapa hari kami tidak mendapati Bukhari menulis hadis di Bashrah. Setelah
dicari ke mana mana akhirnya kami mendapatinya berada di sebuah rumah dalam
keadaan telanjang. Ia sudah tidak punya apa-apa. Atas dasar musyawarah kami
berhasil mengumpulkan uang beberapa dirham lalu kami belikan pakaian untuk
dipakainya. Selanjutnya ia mau bersama-sama kami lagi meneruskan penulisan
hadis."
Orang sukses tidak selalu muncul dari lingkungan yang serba berkecukupan, bahkan sering kemewahan malah menina bobokkan terhadap pemiliknya.
Meski demikian siapa sih kali ini yang berani berdoa, sebagaimana doa Rasulullah: Allahumma ahyini miskinan waamitni fi zumratil masakin???
Entahlah, doakupun selalu : Allahumma urzuqna rizqon halalan thoyyiban waasinga kalau perlu masih ditambah Katsira.
Dunia benar - benar sudah berubah. baru tau ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar