Sahabatku... benarkah engkau manusia yang bahagia?
Ketika ditanyakan hampir kepada setiap orang tentang apa sejatinya yang kau inginkan dalam hidup ini? mereka pada umumnya menjawab: kebahagiaan.
Ada yang menyangka bahwa sumber kebahagiaan itu adalah harta. Mereka mengejar harta itu sekuat tenaganya. Siang dibuat malam dan malam dibuat siang. Orang-orang ini, yang menyangka bahwa kebahagiaan itu bersumber dari kekayaan harta, sungguh mereka orang-orang yang tertipu. Bukankah harta yang semakin melimpah, semakin menuntut kita untuk merawat dan menjaganya? Bukankah semakin banyak harta, banyak orang mengincar kita, agar ia dapat menguasai harta kita?
Di pihak lain ada manusia yang memburu jabatan dan kekuasaan. Ia menyangkan bahwa dengan jabatan dan kekuasaannya dia akan memperoleh kebahagiaan. Mereka ini juga orang-orang yang tertipu. Setelah jabatan itu didapatkan, justru ia mendapatkan kecemasan kalau-kalau jabatannya itu hilang. ia berusaha dan berusaha agar kekuasaannya menjadi langgeng dan semakin kuat. Namun tidak demikian kenyataannya. Ketika kekuasaan itu semakin dipertahankan, justru semakin banyak orang yang menginginkannya, atau ingin menjatuhkannya. Bukankah sejarah kekuasaan manusia yang terlalu kuat dan lama seringkali berakhir dengan kisah tragis?
Sahabatku. Bukan harta, bukan jabatan, bukan kekuasaan dan bukan hal-hal duniawi lain yang menjadi sumber kebahagiaan. Hakikat kebahagiaan ialah kecintaan, ketaatan dan keteguhan kita kepada Allah. Selain Allah fana, hanya Allah yang abadi. Selain Allah maya, hanya Allah yang nyata. Allah itu Hakikat.
"Maka segeralah kembali kepada (menaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu." (Q.50:51)
"Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia (Allah) akan menjadikan baginyanya jalan ke luar." (Q.65:2)
"Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. (Q. 65:4)
"Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya." (Q. 65:5)
Ketaqwaan dan kecintaan kepada Allah mengantarkan kita kepada kedamaian dan ketenangan. Bahkan sampai di akhir hayat kita.
"Wahai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridai-Nya.Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku." (Q.89 : 27-30)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar